Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara membuat jurnal penutup beserta contoh soal dan jawabannya

Cara membuat jurnal penutup perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Pada akhir periode di siklus akuntansi ketika Anda telah selesai membuat laporan keuangan, ada beberapa akun yang perlu ditutup di akhir tahun. Akun-akun tersebut perlu ditutup pada sebuah jurnal yang dinamakan dengan jurnal penutup. Anda bisa menyimak bagaimana cara membuat jurnal penutup untuk perusahaan jasa dan dagang seperti yang saya bagikan dibawah ini.

Pengertian jurnal penutup

Jurnal penutup merupakan sebuah jurnal pada siklus akuntansi untuk menutup akun-akun yang tidak akan digunakan nilainya kembali pada periode selanjutnya, karena itu ada beberapa akun yang perlu ditutup dengan cara di nol kan akunnya.

Akun yang ditutup

Beberapa akun yang perlu ditutup pada akhir periode diantaranya berikut ini.

  1. akun pendapatan,
  2. akun beban,
  3. akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi, dan
  4. akun prive.
Semua akun yang berhubungan dengan akun utama diatas akan ditutup pada akhir periode di jurnal penutup.

Fungsi jurnal penutup

Kenapa perlu dibuat jurnal penutup? Untuk menjawabnya saya perlu memberikan beberapa poin fungsi dari jurnal penutup sebagaimana yang tertulis dibawah ini.

  1. Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban.
  2. Me -nol-kan saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya.
  3. Menghitung modal akhir periode.
Karena ituah jurnal penutup dibuat pada akhir tahun saat penutupan buku, agar akun yang di nol kan tidak ditulis ulang pada periode berikutnya.

Cara membuat jurnal penutup perusahaan jasa

Anda bisa menyimak cara membuat jurnal penutup perusahaan jasa dengan melihat alur dan contoh yang saya berikan dibawah ini.

Alur penutupan

Pada perusahaan jasa, cara membuat jurnal penutup sangat simpel. Anda bisa menilai sendiri dari alur pelunutupan perusahaan jasa dibawah ini.

  1. Langkah pertama untuk membuat jurnal penutup perusahaan jasa adalah dengan menutup akun pendapatan ke DEBIT
  2. Langkah kedua untuk membuat jurnal penutup perusahaan jasa adalah dengan menutup akun beban ke KREDIT
  3. Setelah itu akun pendapatan dikurangi beban, hasilnya berupa untung (laba) atau rugi. Jika laba maka saldo ikhtisar laba/rugi di DEBIT dan modal di KREDIT sejumlah saldo laba. Kalau rugi sebaliknya.
  4. Terakhir adalah menutup akun prive di KREDIT sedangkan DEBIT-nya adalah akun modal.

Contoh jurnal penutup perusahaan jasa

Anda bisa melihat contoh jurnal penutup perusahaan jasa dengan melihat informasi dibawah ini.

(Kredit)Penghasilan cetak  Rp 2.330.000

Total penghasilan : Rp 2.330.000 (+)

(Debit)Gaji pegawai            Rp 450.000

(Debit)Beban transpor          Rp 30.000

(Debit)Beban iklan                Rp 95.000

(Debit)Beban lain-lain           Rp 65.000

(Debit)Beban perlengkapan   Rp 200.000

(Debit)Beban sewa                Rp 150.000

(Debit)Beban penyusutan      Rp 31.250

Total beban : Rp 1.022.000 (-)

(Kredit)Ikhtisar laba/rugi      Rp 1.308.000

Note : Dilakukan prive (pengambilan modal) sejumlah Rp 250.000

Dari soal diatas Anda bisa menutup akun-akun tersebut sesuai dengan alur penutupan yang sudah saya tuliskan. Sehingga menghasilan jawaban seperti dibawah ini.

Seperti yang Anda lihat, membuat jurnal penutup caranya Anda hanya perlu membalik akun yang harus di-nolkan jumlahnya pada akhir periode.

Cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang 

Pada akhir periode pencatatan, ada beberapa akun yang perlu ditutup. Pada perusahaan dagang cara menutupnya adalah dengan membuat jurnal yang saja jabarkan setelah ini.

Alur penutupan

Pada perusahaan dagang, cara membuat jurnal penutup hampir sama dengan perusahaan jasa, perbedaan hanya terdapat di nama akun dan apabila menggunakan metode periodik. Anda bisa menilai sendiri dari alur pelunutupan perusahaan dagang dibawah ini.

  1. Langkah pertama untuk membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah dengan menutup akun pendapatan atau penjualan ke DEBIT
  2. Langkah kedua untuk membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah dengan menutup akun beban ke KREDIT
  3. Setelah itu akun pendapatan dikurangi beban, hasilnya berupa untung (laba) atau rugi. Jika laba maka saldo ikhtisar laba/rugi di DEBIT dan modal di KREDIT sejumlah saldo laba. Kalau rugi sebaliknya.
  4. Terakhir adalah menutup akun prive di KREDIT sedangkan DEBIT-nya adalah akun modal.
Contoh jurnal penutup perusahaan dagang
Anda bisa meilhat contoh jurnal penutup perusahaan dagang dengan kasus yang saya bagikan berikut ini.

Langkah 1 Menutup akun pendapatan/penjualan
(Debit) Penjualan                       Rp 720.185.000
(Debit) Pendapatan sewa            Rp 600.000
(Kredit) Ikhtisar Laba Rugi                           Rp 720. 785.000
Langkah 2 Menutup akun beban

Langkah 3 Menutup akun ikhtisar laba/rugi
(Debit) Ikhtisar Laba Rugi  Rp 75.400.000
(Kredit) Modal Pemilik                  Rp 75.400.000
Langkah 4 Menutup akun penarikan modal pemilik
(Debit) Modal   Rp 18.000.000
(Kredit) Prive            Rp 18.000.000
Seperti yang Anda lihat, cara menutup jurnal perusahaan dagang hampir sama dengan perusahaan jasa. Perbedaan terletak pada akun-akun yang terlibat saja. Tetapi apabila perusahaan dagang tersebut menggunakan metode periodik, ada beberapa perbedaan dalam membuat jurnal penutup. Simak pembahasan lengkapnya pada poin dibawah ini.

Cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang dengan sistem persediaan periodik

Pada jurnal penutup perusahaan dagang sistem persediaan periodik ada sedikit perbedaan, hal ini dikarenakan karena di sistem persediaan periodik tidak ada akun harga pokok penjualan untuk ditutup ke ikhtisar laba/rugi.

Sebagai gantinya akun pembelian, Diskon pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.

Selain itu akun persediaan disesuaikan dengan hasil penghitungan fisik dalam proses penutupan.

Sebagai ilustrasi ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik, perhatikan contoh pencatatan jurnal umum yang ditunjukkan sebagai berikut:

Penutupan bagian 1
Penutupan bagian 2
Penutupan bagian 3
(Debit) Ikhtisar Laba Rugi     75.400
(Kredit) Modal Pemilik          75.400
Penutupan bagian 4
(Debit) Modal   18.000
(Kredit) Prive              18.000

Ayat jurnal yang diberi tanda KUNING adalah akun-akun periodik. Dalam sistem persediaan perpetual akun persediaan yang diberi tanda KUNING (Periodik) tersebut diganti dengan akun HPP (Harga Pokok Penjualan).

Juga perlu dicatat dalam ayat jurnal penutupan pertama. Persediaan di-debit sebesar Rp 62.150.000 untuk menyesuaikan jumlahnya sesuai hasil penghitungan fisik persediaan akhir per 31 Desember 2017.

Dalam ayat jurnal penutupan kedua. Persediaan di-kredit untuk saldo awal 1 Januari 2017 sebesar Rp 59.700.000.

Memasukkan saldo persediaan awal dan akhir dalam kedua ayat jurnal penutup menekankan pentingnya saldo tersebut untuk menghitung harga pokok penjualan seperti ditunjukkan seperti berikut ini:

Seperti yang Anda lihat diatas, pada sistem persediaan periodik hpp tidak dicatat setiap ada penjualan. Melainkan hpp baru dihitung ketika akhir periode.

Kesimpulan

Pembuatan jurnal penutup pada akhir periode di perusahaan jasa atau dagang melalui empat tahap utama. Pertama menutup pendapatan atau penjualan, kedua menutup beban, ketiga menutup laba/rugi, terakhir menutup penarikan modal atau prive. Perbedaan cukup mencolok terlihat pada penutupan perusahaan dagang periodik. Semoga cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang dan jasa diatas dapat membantu, terimakasih.

Sumber :

  1. https://manajemenkeuangan.net/jurnal-penutup-perusahaan-dagang/#03_Cara_Membuat_Jurnal_Penutup_dalam_Sistem_Persediaan_Periodik
  2. https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-jurnal-penutup-perusahaan-jasa-penjelasan-lengkap/

Post a Comment for "Cara membuat jurnal penutup beserta contoh soal dan jawabannya"