Contoh Soal Menghitung Persediaan Akhir Metode FIFO dan Average
Metode FIFO dan Average adalah metode penilaian persediaan. Berikut contoh soal dan jawaban dari cara menghitung persediaan dan bagaimana FIFO dan Average mempengaruhi harga pokok persediaan perusahaan.
Persediaan adalah barang yang tersedia untuk dipasarkan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur punya 3 variasi persediaan barang adalah persediaan bahan baku, barang dalam progres – setengah jadi dan barang jadi. Padahal perusahaan dagang cuma punya persediaan barang dagang. Metode mengukur persediaan dipengaruhi oleh kuantitas dan harga pokoknya. Simak selengkapnya
Pengertian FIFO (First in First Out)
FIFO adalah cara masuk pertama keluar pertama yang mana stok persediaan yang dibeli atau diproduksi pertama akan dipasarkan lebih-lebih dahulu. Metode FIFO ini lazim dipakai pada perusahaan yang memasarkan barang gampang rusak atau patut sering kali diperbaharui.
Baca juga : Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Jasa
Umpamanya bisnis makanan dan minuman, stok roti dan susu yang dibeli pertama, dipajang di rak urutan paling depan, atau menurut tanggal kadaluarsa yang terdekat.
Contoh, pada hari Senin, sebuah kios membeli persediaan susu kemasan 100 kotak seharga Rp. 10.000. Hari selasa, membeli lagi susu 100 kotak seharga Rp. 12.000. Hari rabu ada pengunjung yang membeli 100 kotak, karenanya HPP yang dicatat pada laporan laba rugi sebesar Rp. 10.000. Sisa stok susu seharga Rp. 12.000 akan dicatat sebagia persediaan akhir di neraca.
Pengertian Average Cost
Metode Average adalah cara penilaian persediaan, dengan memakai harga rata-rata dari semua persediaan yang siap dipasarkan pada satu jangka waktu akuntansi. Jadi harga susu yang dicatat sebagai harga pokok penjualan di akhir jangka waktu adalah (100×10.000) + (100×12.000) / 200 = Rp. 11.000.
Pencatatan persediaan dalam jurnal juga dapat dibedakan dengan 2 metode, yaitu periodik dan perpetual, mari kita simak perbedaan keduanya.
Perbedaan Sistem Pencatatan Periodik dan Perpetual
Dalam akuntansi diketahui ada dua variasi sistem dalam pencatatan persediaan, ada Cara Perpetual dan Cara Periodik. Cara pencatatan sistem perpetual disebut juga sistem buku adalah sistem dimana tiap-tiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan. Sementara sistem periodik dilaksanakan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir suatu periode untuk menjalankan pembukuannya.
Contoh Soal Metode FIFO dan AVERAGE (#1)
PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Diminta :
Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode FIFO dan Average.
Hitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualanya.
Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir
Nilai Persediaan Akhir FIFO
Serperti namanya, cara menghitung persediaan akhir dengan menggunakan metode fifo adalah dengan mengeluarkan barang dan nilainya yang pertama kali dibeli. Sehingga barang yang baru dibeli akan dikeluarkan di akhir, seperti contoh dibawah ini.
Nilai Persediaan Akhir Average
Sedangkan average dapat dihitung dengan membuat nilai rata-rata barang yang akan keluar. Seperti contoh dibawah ini.
Menghitung HPP
Kita dapat mengetahui Harga Pokok Penjualan dengan sistem periodik ataupun perpetual seperti contoh yang saya berikan dibawah ini.
#Sistem Periodik
#Sistem Perpetual
Menghitung Laba Kotor
Setelah diketahui berapa HPP-nya, langkah selanjutnya adalah mencari laba kotor yang di dapat dari penjualan seperti dibawah ini.
Sistem Periodik
Sistem Perpetual
Begitulah cara menghitung persediaan akhir, hpp, dan laba kotor metode FIFO dan Average (Rata-Rata) dengan menggunakan sistem pencatatan periodik dan perpetual. Saya tidak memasukkan LIFO karena sudah tidak relevan lagi.
Post a Comment for "Contoh Soal Menghitung Persediaan Akhir Metode FIFO dan Average"