Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara membuat Tinjauan Pustaka yang baik dan benar beserta contohnya

Cara membuat tinjauan pustaka. Dalam proses pembuatan karya tulis hendaknya melalui bab 2. Sebuah bab yang terkandung tinjauan literatur dasar si penulis membuat tulisan tersebut. Karena itu, pada artikel ini saya mencoba membantu Anda dengan menjabarkan bagaimana cara membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar. Selain itu, disini saya juga memberikan contoh tinjauan pustaka untuk karya tulis penelitian, makalah, skripsi dan karya ilmiah. 


Tetapi, sebelum masuk ke pembahasan utama ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal fundamental yang saya tulis dibawah ini.

Tinjauan Pustaka

Bisa disebut juga dengan tinjauan literatur, tinjauan pustaka merupakan evaluasi kritis dan mendalam yang diambil dari penelitian sebelumnya. Apabila Anda tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan penelitian, mungkin dengan membuat tinjauan literatur ini bisa memberi Anda bagaimana gambaran umum dari kata kunci yang Anda teliti.

Tinjauan pustaka memiliki fungsi untuk memberi latar belakang yang kuat pada penyeledikan suatu makalah penelitian. Selain itu, terdapat fitur analitis dari tinjauan pustaka. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.
  • Memberikan intrepetasi baru dari materi lama yang sudah ada. 
  • Dapat melacak perkembangan intelektual di bidang tersebut. 
  • Mengevaluasi sumber dan beri tahu kepada pembaca, atau, 
  • Identifikasi kesimpulan dalam tinjauan pustaka untuk mengetahui apakah ada kesenjangan dalam bagaimana masalah tersebut dikaji dan diteliti hingga saat ini. 

Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan sebuah ringkasan komprehensif dari penelitian sebelumnya mengenai suatu topik. Adapun yang menjadi sumber literatur dalam tinjauan pustaka dapat bersumber dari artikel ilmiah, jurnal, buku dan sumber-sumber lainnya yang masih memiliki kaitan dengan bidang penelitian Anda.

Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli

Beberapa ahli mengemukakan jika tinjauan pustaka memiliki pengertian seperti dibawah ini.

1. Castetter dan Heisler
Tinjauan pustaka merupakan sebuah saran yang mencangkup pada bagian-bagian penelitian, seperti pendahualuan, pembahasan, dan kesimpulan. Harus ada pada tinjauan pustaka.
2. Gandas
Tinjauan pustaka merupakan bab yang membahas tentang tinjauan mengenai teori-teori terhadap judul tulisan atau makalah yang ingin peneliti lakukan.
3. Leedy
Tinjauan pustaka merupakan uraian yang harus berisi tentang ungkapan-ungkapan peneliti sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan.

Cara membuat Tinjauan Pustaka Yang Baik dan Benar

Ada beberapa tahap yang perlu dilalui ketika Anda ingin membuat tinjauan pustaka. Beberapa langkah membuat tinjauan pustaka bisa Anda simak pada pembahasan dibawah ini.

1. Membuat Outline
Anda bisa membuat outline dengan mencari intisari bagian dari karya tulis yang Anda buat. Secara sederhana buatlah garis besar dari tinjauan pustaka yang ingin Anda buat. Contoh, ketika Anda membuat karya tulis pengaruh video game kepada anak maka paling tidak ada garis besar yang membahas "Video Game" dan "Anak."

2. Mencari Literatur
Bagian terpentin ketika membuat tinjauan pustaka adalah mencari literatur-literatur yang memiliki informasi sebagai landasan penulis menjabarkan definisi-definis pada karya tulis yang dibuat. Anda bisa mencari sumber literatur pada perpustakaan terdekat tempat tinggal Anda, agar tinjauan pustaka yang Anda buat kaya akan informasi.

3. Menyusun Dengan Gaya Bahasa Sendiri
Agar tinjauan pustaka yang Anda buat tidak dianggap plagiat dari orang lain, maka Anda perlu membuat dan menyusun tinjauan pustaka tersebut sesuai dengan gaya bahasa sendiri, namun tetap mengindahkan kaidah kebahasaan Indonesia yang baik dan benar.

4. Melihat Bagian Umum Pada Judul
Hal terakhir yang perlu Anda lakukan ketika membuat tinjauan pustaka adalah dengan melihat pada bagian umum judul. Bagaimana contohnya? Ketika judul tinjauan pustaka Anda adalah video game, maka jabarkan kata video game tersebut secara luas dengan sumber refrensi yang telah Anda cari di literatur-literatur terkait.

Contoh Tinjauan Pustaka

Beberapa contoh tinjauan pustaka dibawah ini saya ambil dari website dosensosiologi. Anda bisa melihatnya berikut ini.

1. Contoh tinjauan pustaka makalah


BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA MAKALAH 
  
Generasi Emas 
Pengertian generasi emas menurut adalah generasi muda yang menjadi penerus bangsa nilai produktif, berharga dan memiliki kegunaan apabila dilakukan pegelolaan dengan baik. Generasi ini akan ada di Indonesia pada tahun 2045 (Mungin Eddy Wibowo, 2012)

Dari bahasan generasi emas di atas dapat dikatakan bahwa diakui atau tidakgenerasi emas menjadi harapan besar yang dianggap mampu untuk mensejahteraan masyarakat Indonesia secara utuh, apalagi setelah 71 tahun kemerdekaan. Langkah untuk meningkatkan genrasi emas ini salah satinya ialah dengan melakukan penekanan peluang yang dinamakan bonus demografi (demographic dividend).
Bonus demografi sendiri menurut Wongboonsin (2003) dalam paparan kepala BKKBN Nasonal Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK di Univeritas Undayana diartikan sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Sehingga dalam upaya itu semua diperlukanlah kebijakan trategis dalam pembangunan bidang pendidikan untuk memaksimalakan bonus demografi yang dialami bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035.

Harapan tentang generasi emas melalui bonus demografi tentu menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi berbagai problematika mengimplementasikan kemajuan generasi emas melalui sebuah pembangunan pendidikan terlebih bahasa masih sangat kurang padahal ini semua adalah landasan dasar dalam mewujudkan persaingan di era pasar global.
Oleh karena itu dalam menyiapakan generasi emas dan menyambut peluang bonus demografi yang dialami oleh bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035 hal yang paling mendasar adalah menyiapkan keahlian bahasa sebab bahasa dalam arti subjektif akan mempu meningkatakan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa inggris adalah bahasa internasional yang berperan sebagai alat komunikasi potensial dalam era persaingan pasar global. Terlebih untuk memaksimalkan dan menyambut MEA 2015 bahasa ingris bukan hanya sekedar bahasa akan tetapi lebih memberi esensi dalam memperlancar komunikasi antar negara sehingga diharapkan dapat mewujudkan kesejahterakan seluruh masyarakat melali komunikasi yang sempurna.

Oleh karena demikian prihal kebijakan pendidikan bahasa ingris untuk masyarakat sangatlah penting dalam upaya responsi MEA 2015. Dengan kebijakan pendidikan oleh pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, serta pasal 31 ayat 3 yang juga menegaskan bahwa pemerintah dan menyelenggarkan suatu sisitem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, diharapakan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA.

Berdasakan upaya penekanan kebijakan penerapan pendidikan bahasa ingris tersebut diharapkan mampu dan sadar untuk menyiapkan generasi emas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.



2. Contoh tinjauan pustaka skripsi


BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA SKRIPSI 

Radikalisme Islam

Munculnya gerakan-gerakan keagamaan yang bersifat radikal merupakan fenomena penting yang turut melukai perkembangan agama-agama didunia, terlebih agama Islam karena beberapa dekade ini terus-terusan menjadi objek sehingga diberikan lebel sebagai agama garis keras oleh bangsa-bangsa barat terutama Amerika Serikat.

Sehingga berbagai sebutan Islam, misalnya “Islam Revivalis” atau “Islam Funamentalis” menjadi hal menegangkan karena penuh dengan hal-hal keburukan, tentu istilah tersebut akan bermakna perojatif karena memeberikan gambaran yang buruk dan menyudutkan kelompok-kelompok Islam yang sudah ada.

Sedangkan Istilah Islam radikal oleh Jamri dan Jajang Jahroni (2004) adalah suatu kelompok yang mempunyai keyakinan ideologis dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk mengantikan tatanan nilai dan sisitem yang sedang berlangsung, dalam kegiatannya seringkali mengunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak menutup kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan dengan keyakinan meraka.

Maka sangatlah wajar jikalau praktek-praktek kekerasan yang dilakukan sekelompok Islam tertentu dengan membawa simbol-simbol agama telah dimanfaatkan oleh orang-orang barat dan radikal islam sendiri dengan memanfaatkan media massa sebagai alat utama dalam memegang tampuk wacana peradaban sekligus penanaman idiologi. Karena kemajuan dan perkembangan media komunikasi saat ini jauh melebih yang dibayangkan oleh orang pada masa lampau.

Kemajuan tersebut memang membuat sebuah pesan dapat tersebar secara massal ke seluruh penjuru dunia, dalam waktu yang hampir seketika. Dan kerananyalah komunikasi bukan hanya sebagai media penyampaian pesan, melainkan posisinya semakin menguat sebagai perangkat pembentuk opini yang ampuh.

Terutama dalam menyudutkan agama Islam sekaligus proses perekrutan radikal Islam yang dilakukan oleh kelompok-kelompok garis keras seperti ISIS dengan mengunakan isu-isu lebih tepat sebagai gejala sosial-politik ketimbang gejala keagamaan.

3. Contoh tinjauan pustaka penelitian

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN 

Dalam suatu penetian diperlukan dukungan hasil-hasil penetian yang telah ada sebelumnya yang berkiatan dengan penetian tersebut.

Dari penelitian Eddy Rifai (1995) telah banyak ditemukanya sistem persionalisasi di lembaga pemasyarakatan di Indonesia karena pada dasarnya sistem pemasyarakatan di Indonesia. Baru pada tahap merubah namanya dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemsyarakatan, tetapi praktek pelaksanaanya masih berada pada sistem kepenjaraan yang dikerenakan adanya berbagai keterbatasan, seperti perundang-undangan, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. Sehingga upaya penuntasan persionalisasi harus segera dilakukan.

Sedangkan dari penelitian Mansila M. Moniaga (2015) dari jurnalnya yang berjudul “Sanksi Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur Menurut Sistem Hukum Indonesia Dan Akibat Pidana Penjara” mengungkapkan sistim kenjaraan dan persionalisasi terhadap anak sering dijumpai di lembaga pemasyarakatan Indonesia sehingga pada ahirnya akan mempengaruhi pola kehidupan serta cap atau lebel masyarakat tentang anak-anak yang keluar dari penjara sebagai anak-anak yang memiliki prilaku tidak baik.

Dengan demikian maka persionalisasi yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan harus segera mungkin untuk di anatasi sebagai persiapan sentral menghadapi bonus demografi di Indonesia.

4. Contoh tinjauan pustaka karya ilmiah

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA KARYA ILMIAH 

Diskusi

Secara bahasa istilah diskusi awal mulanya berasal dari kata “discuture” yang artinya sesuatu keadaan jelas dengan cara-cara dilakukan iala melalui pemecahan atapun menguraikan (to clear away by breaking up or cuturing). Menurut Busyiruddin Uswan (2002), pengertian diskusi adalah proses yang mampu melibatkan dua individu atau lebih, saling ber integrasi secara verbal dan saling berhadapan, bertukar informasi, dan mempertahankan pendapat. Dalam upaya memecahkan masalah-masalah tertentu (problem solving) dengan langkah rasional dan objektif.

Dengan demikian upaya menumbuhkan wacana dikusi terhadap generasi muda sangatlah penting dilakukan yang tujuanya untuk membentuk sikap kritis dan peka sekaligus menelaah lebih dalam terhadap fenomena sosial yang ada, selain itu juga upaya peningkatan diskusi mengintegrasikan kebersamaan untuk mengasah ilmu pengetahuan, sebab Kusumah Indra (2007) mengatakan bahwa akal kolektif lebih kuat daripada akal individual.

Misalnya hal yang patut dijadikan tema diskusi adalah fenomena media massa yang sedang ramai menjadi pembicaraan publik karena adanya pemblokiran media khususnya Islam yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan alasan memprotek konflik hirizonatl (agama) dan sekaligus mencagah pertumbuhan terorisme di Indonesia. Oleh karena itu disnilah menjadi alasan mengapa peran pemuda harus ikut berdiskusi sebagai sikap kritis, mengingat pemuda adalah masa depan bangsa. 

Penutup


Begitulah cara membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar dengan contohnya. Semoga artikel diatas dapat membantu Anda dalam membuat tinjauan pustaka. Jika ada salah-salah kata atau perihal yang ingin disampaikan Anda bisa berkomentar pada kolom komentar dibawah. Sekian dari saya, terimakasih telah membaca artikel ini.

Sumber dan Refrensi

https://dosensosiologi.com/tinjauan-pustaka/

https://penelitianilmiah.com/tinjauan-pustaka/#Pengertian_Tinjauan_Pustaka