Cerpen Pendidikan Singkat : Ingat Kata Tukang Parkir
Cerpen Pendidikan : Ingat Kata Tukang Parkir
Jaenal adalah mahasiswa tahun terakhir salah satu
Universitas di Yogyakarta. Karena ini tahun terakhirnya, maka aktivitas di
kampus tidak terlalu banyak. Ia hanya menunggu waktu bimbingan skripsi dengan
dosen lalu pulang ke kos, makan, dan tidur.
Itulah aktivitas sehari-hari yang ia lakukan. Di sela-sela
itu, seringkali ia berpikir tentang kehidupannya selepas lulus kuliah nanti.
Karir apa yang ingin ia kejar, kerja dimana, bahkan kapan ia akan menikah, ia
selalu memikirkan hal tersebut di kepalanya.
Saking banyaknya yang ia pikirkan malahan membuat perutnya
menjadi keroncongan. Ia pun berinisiatif mencari makanan yang membuat lidahnya
terasa dimanjakan. Karena ini adalah awal bulan, maka ia mencari tempat makan
kelas atas.
Ayam Geprek Kang Obis adalah makanan kesukaannya pada awal
bulan. Ia memesan ayam lalu memakannya dengan lahap. Saat ia sedang makan ada
seorang ibu-ibu dengan pakaian lusuh meminta-minta padanya.
Jaenal secara reflek menolak memberikan uang kepada ibu-ibu
tersebut, karena yang ada dipikirannya adalah orang itu masih sehat dan mampu
bekerja maka tidak ada alasan baginya untuk memberikan sepeser uang kepada
orang itu.
Tetapi ada satuhal yang membuatnya terkejut ialah, tukang parkir
di depannya memberikan dua ribu rupiah kepada pengemis itu. Karena penasaran
selepas makan ia pun bertanya kepada bapak tukang parkir itu. Dia memberi
jawaban mengapa ia memberi uang kepada pengemis itu,
“Ya, sejujurnya kalau kita pikir mungkin orang itu masih
sehat dan mampu bekerja. Tetapi masih banyak lo orang yang mampu bekerja tapi
bingung bagaimana cari kerja, dimana ia kerja. Kalau masalah ternyata
penghasilan dia sehari sampai satu juta dari mengemis itu bukan urusan saya,
lagipula bagi saya berbuat kebaikan tidak butuh alasan.”
Entah mengapa perkataan itu sungguh menyentuh Jaenal. Dan itu ia jadikan sebagai motivasi untuk berbuat kebaikan.
Post a Comment for "Cerpen Pendidikan Singkat : Ingat Kata Tukang Parkir"