Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Pendidikan Singkat : Ebel dan Perantauan

Teknokerad - Artikel ini akan memberikan kepada kepada Anda sebuah kisah pendek mengenai kehidupan seorang perantau yang bernama Ebel. Ebel adalah pemuda desa yang ingin merubah nasibnya di Ibukota. Sebagai perantau jiwanya pun sekuat baja. Cerita selengkapnya mengenai Ebel bisa Anda baca pada cerpen pendidikan dibawah ini.

Cerpen Pendidikan Singkat : Ebel dan Perantauan
Nama Cerpen : Ebel dan Perantauan
Karya : Icalkuno
Posting : Blog 14/10/2022

Cerpen Pendidikan : Ebel dan Perantauan

Menjadi mandiri adalah satu hal yang dikejar Ebel saat ini. Di kampung halamannya ia merasa tidak bisa berdikari. Minimnya pekerjaan yang bisa ia terima membuat Ebel tidak mampu untuk berdiri diatas kaki sendiri. Jadi, ia memutuskan untuk merantau ke Ibukota Negara, di umur yang masih belia.

Empat belas tahun adalah umur Ebel saat ia memutuskan mencari pekerjaan di Ibukota Jakarta. Berbagai macam pekerjaan bisa ia jalani saat ini, mulai dari menggali kabel, penonton bayaran telah ia jalani untuk penghidupan di Ibukota.

Disela-sela ia bekerja, Ebel suka sekali menghibur temannya dengan memperagakan berbagai hal yang lucu. Hingga akhirnya teman Ebel yang bernama Said berkata,

“Bel, ikut audisi di TV noh, kalau terkenal bisa banyak duitnya.”

“Kapan Id? Cara daftarnya gimana?” Tanya Ebel.

“Besok minggu Bel, masalah pendaftaran besok gua bantu dah.”

Lalu Ebel pu mengikuti suatu audisi kompetisi lawak di stasiun TV. Berkat itu, nama Ebel menjadi terkenal. Dan ternyata ia mampu menjuarai kompetisi lawak tersebut. Sungguh mengejutkan baginya. Bertahun-tahun merantau, ternyata rejeki Ebel ada dibakatnya untuk melawak.

Segera setelah sukses Ebel menelpon orang tuanya,

“Mak Ebel menang Mak!”

“Alhamdulillah Bel, walau sudah sukses jangan lupa Sholat Bel.”

“Iya Mak.”

“Kapan Mamak mau ke Jakarta? Nanti Ebel bayarkan tiket.”

“Insyallah setelah musim panen Bel. Tiket biar Mamak bayar sendiri. Nanti kamu simpan aja duitmu buat beli rumah di Jakarta.”

Akhirnya Ebel pun menghabiskan malam panjang dengan menelpon orang tuanya. Ia merasa bersyukur atas nikmat Tuhan yang diberikan kepadanya.

Post a Comment for "Cerpen Pendidikan Singkat : Ebel dan Perantauan"